Pengembangan Pembelajaran

Pengembangan pembelajaran adalah hal yang penting dan perlu dilakukan karena waktu selalu berjalan, zaman senantiasa berubah, ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin berkembang. Dari sini saja, telah dapat kita ketahui bahwa faktor utama pengembangan pembelajaran adalah karena perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan. Hal yang paling mendasar dalam hal ini adalah tentang teknologi. Teknologi sebagai hasil budaya manusia selalu berkembang, bahkan dapat dikatakan kini semakin cepat perkembangannya. Upaya pengembangan dalam bidang pendidikan yang menyangkut kurikulum, metode, media pembelajaran, materi pembelajaran, kualitas pengajar dan lain sebagainya memang sangat dibutuhkan untuk memajukan pendidikan di negeri kita. Pada kenyataannya, semua perkembangan tersebut masih belum bisa terealisasikan secara merata di Indonesia. Sebagai contoh, dengan alasan “sudah terlanjur nyaman dengan pembelajaran kontemporer”, masih banyak para pengajar yang memiliki kualitas rendah dan cenderung enggan menggunakan dan melakukan pengembangan pembelajaran baik pendekatan, model, metode dan media.

Pengembangan Pembelajaran

Pengembangan Pembelajaran

Pengembangan Pembelajaran adalah sesuatu usaha untuk tingkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, serta moral cocok dengan kebutuhan melalui pendidikan serta latihan. Pengembangan merupakan sesuatu proses mendesain pembelajaran secara logis, serta sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses dan aktivitas belajar mengajar dengan mencermati kemampuan serta kompetensi siswa yang ada. Pengembangan pembelajaran lebih realistik, bukan sekedar idealisme pendidikan yang susah diterapkan dalam kehidupan. 

Pengembangan pembelajaran adalah salah satu usaha peningkatan mutu proses pembelajaran, baik secara modul ataupun tata cara serta subtitusinya. Secara modul, maksudnya dari aspek bahan ajar yang disesuaikan dengan pertumbuhan pengetahuan, sebaliknya secara metodologis serta subtansinya berkaitan dengan pengembangan strategi pembelajaran, baik secara teoritis ataupun instan.

Riset pengembangan merupakan sesuatu ataupun langkah- langkah untuk meningkatkan sesuatu produk baru ataupun menyempurnakan produk yang sudah terdapat, yang bisa dipertanggung jawabkan. Tujuan dari riset ini ialah untuk menciptakan produk baru lewat pengembangan. Bersumber pada penafsiran pengembangan yang sudah dijabarkan yang diartikan dengan pengembangan merupakan sesuatu proses untuk menjadikan kemampuan yang terdapat jadi suatu yang lebih baik serta bermanfaat sedangkan riset serta pengembangan merupakan sesuatu proses ataupun langkah- langkah untuk meningkatkan sesuatu produk ataupun menyempurnakan produk yang sudah terdapat jadi produk yang bisa dipertanggung jawabkan.

Pengembangan pembalajaran yang berupa produk ditandai dengan dengan 3 hal yaitu: 1) suatu asumsi bahwa produk pembelajaran itu diinginkan, 2) kalayakan suatu produk didasarkan/ mempertimbangkan hasil uji coba atau revisi, 3) suatu asumsi bahwa produk harus bisa dipakai oleh baerbagai pihak yang mempunyai kebutuhan serupa. Produk yang dihasilkan berdasarkan analisis kebutuhan agar pembelajaran yang akan dilaksanakan akan lebih efektif, efisien dan menarik. Sebagai contoh ialah model pembelajaran yang dapat kita jadikan sebagai produk dalam suatu pengembangan pembelajaran.


Pengembangan Model Pembelajaran

Molenda (1996) mendefinisikan tujuan model pembelajaran adalah untuk mengubah konsep kunci dan proses kedalam pendekatan yang partukuler, merupakan metode singkat dalam mengkomunikasikan yang diyakini menjadi faktor kesuksesan kritis dari suatu aktivitas pembalajaran. Pengembangan sebuah model pembelajaran berangkat dari teori – teori belajar. Pengembangan model pembelajaran pada umumnya berdasarkan atas teori belajar konstruktivistik yang bertujuan untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa mengenai pemahamannya sehingga mampu menjadi pengetahuan yang berkembang dalam diri siswa. Sebagaimana dasar teori konstruktivistik pengembangan model pembelajaran diharapkan mampu membangun konsep dalam diri siswa yang mencakup aspek kognitif, aspek emosional, aspek sosial, dan aspek spiritual (Reigeluth, 1999). Untuk mencapai tujuan tersebut, model pembalajaran yang akan dikembangkan harus menunjukkan beberapa karakteristik, natara lain: 1) designed oriented (berfokus pada upaya mencapai tujuan pembalajaran), mengidentifikasi metode pembalajaran (cara yang mendukung atau memfasislitasi belajar), dan 3) metode pembalajaran bisa dirinci sebagai rencana pelaksanaan pembelajaran. 

Merrill (2002) dalam teorinya menganjurkan bahwa dalam pengembangan model pembelajaran harus memenuhi 5 prinsip yakni: problem, activation, demonstration, application dan integration. Prinsip problem centered yaitu sebuah pengembangan model pembelajaran harus berdasarkan dari sebuah masalah dan bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapangan. Activation berarti bahwa sebuah model pembelajaran harus mampu mengkatifkan proses berfikir kognitif siswa sessuai dengan asas teori belajar konstruktivistik. Demonstration menunjukkan bahwa model pembelajaran harus mampu menunjukkan apa yang harus dipelajari berdasarkan tujuan pembelajaran yang hendak dipakai. Application berarti pengetahuan dan pemahaman baru yang siswa dapatkan dari proses pembelajaran menggunakan model yang dikembangkan dapat diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami siswa. Integration yaitu hasil pengetahuan baru yang didapatkan melalui proses pembelajaran dengan menggunakan model pembalajaran yang dikembangkan mampu diintegrasikan dalam kehidupan sehari – hari siswa. 


Model Pengembangan Pembelajaran ADDIE

Model penelitian dan pengembangan yang dapat digunakan memiliki berbagai macam jenis, salah satunya ialah model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE dikembangkan oleh Raiser dan Molenda untuk merancang sistem pembelajaran. Chaeruman (2008) mengemukakan tahapan – tahapan dalam model ADDIE adalah sebagai berikut:

1. Tahap analisis (anayze)

Suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh siswa. Maka untuk mengetahui atau menentukan apa yang harus dipelajari, kita harus melakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profil calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.

2. Tahap desain (design)

Tahap ini dikenal juga dengan istilah membuat rancangan. Pada tahapan ini yang dilakukan antara lain: merumuskan tujuan pembelajaran. Selanjutnya menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tadi. Kemudian menentukan strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa untuk mencapai tujuan tersebut.

3. Tahap pengembangan (develop)

Pengembangan adalah proses mewujudkan blue – print atau desain tadi menjadi kenyataan. Selain itu, lingkungan belajar lain yang akan mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Satu langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi. Pada tahapan ini dilakukan pula evaluasi oleh ahli untuk menilai produk yang telah dikembangkan.Tahapan evaluasi yang dilakukan disetiap tahapan merupakan evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang dikembangkan.

4. Tahap implementasi (implementation)

Langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan.

5. Tahap evaluasi (evaluation)

Evaluasi adalah proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap empat tahap di atas. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap diatas itu dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi.

Secara garis besar tahapan pengembangan dengan model ADDIE dapat dilihat dalam gambar berikut: 

Alur Pengembangan Model Pembelajaran
Alur Pengembangan Model Pembelajaran


Nilai Hasil Ujian Akhir Semester dan Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran PKn SD dapat kalian lihat DI SINI atau DI SINI








Post a Comment

Previous Post Next Post